Penyerahan bantuan kanvas sebesar 30 meter salah satu komunitas jalanan. Foto: jakartamu.com/muhibudin kamali
Lembaga Seni Budaya PP Muhammadiyah menyalurkan sarana dan prasarana kebudayaan bagi seniman jalanan dari Kementerian Kebudayaan RI. Penyerahan dilakukan di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Rabu (17/12/2025).
Acara ini dihadiri Ketua PP Muhammadiyah Prof. Syafiq A. Mughni, Wakil Ketua LSB PP Muhammadiyah Edi Sukardi dan KH Kusen, S.Ag., M.A., Ph.D. yang dikenal sebagai Kiai Cepu. Hadir pula sejumlah komunitas jalanan seperti Matahari Street Punk, Komunitas Derik, komunitas dimensi, serta komunitas disabilitas. Mereka turut menampilkan karya dan pertunjukan seni dalam kegiatan tersebut.

Bantuan dari Kemenbnud yang diserahkan berupa alat lukis dan perangkat musik yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing komunitas. Komunitas Derik menerima kanvas berukuran besar beserta cat akrilik. Komunitas Dimensi memperoleh berbagai ukuran kanvas, cat, kuas, palet, hingga frame kanvas.
Untuk komunitas Street Punk disalurkan perangkat pendukung pertunjukan musik seperti mikrofon, stand, instrumen perkusi, gitar, biola, dan sistem tata suara. Sementara komunitas disabilitas menerima perlengkapan musik antara lain mikrofon, keyboard beserta stand, gitar listrik dan akustik, kajon, serta tamborin.
Syafiq A. Mughni mengapresiasi dukungan Kementerian Kebudayaan dan inisiatif LSB PP Muhammadiyah dalam menjangkau seniman jalanan. Menurutnya, kegiatan ini merupakan bagian dari dakwah yang bergerak melalui jalur seni dan budaya.
“Lebih dari membantu mereka yang selama ini berada di tepian kehidupan masyarakat, kegiatan ini adalah bagian dakwah Muhammadiyah yang terus dikembangkan agar bisa menyentuh segala aspek kehidupan masyarakat,” ujar Syafiq saat membuka acara.
Ia juga menyinggung peran seni dalam perjalanan sejarah peradaban. “Seni dan budaya dalam sejarah memiliki peran strategis. Misalnya gerakan Renaisans di Eropa, juga menempatkan seni sebagai bagian penting,” katanya.
Syafiq menambahkan, Muhammadiyah kerap dipersepsikan jauh dari aktivitas seni budaya, meski sebenarnya tidak pernah mengambil jarak dengan seni secara umum. Melalui program penyaluran sarana ini, ia berharap persepsi tersebut berubah.
“Muhammadiyah akan terus mengembangkan dakwah seni dan budaya, karena itu memang bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia,” ujarnya.
Sumber Berita:www.jakartamu.com
