Unjuk Rasa Kepung Jakarta: 20 Elemen Demo di 13 Titik

 

 Jakarta Pusat kembali akan menjadi pusat unjuk rasa pada Kamis, 28 Agustus 2025. Tercatat ada 20 elemen massa yang tersebar di 13 titik aksi, mulai dari depan gedung DPR/MPR RI, kawasan Monas, hingga sejumlah kantor kementerian dan BUMN.

Dari Senayan, Koalisi Serikat Pekerja Partai Buruh yang terdiri dari KSPI, KSPSI AGN, KSBSI, dan KPBI menyiapkan sekitar 3.000 orang sejak pukul 09.00 WIB. Tuntutan yang dibawa antara lain penghapusan sistem outsourcing, penolakan upah murah, penghentian PHK, hingga pengesahan RUU Perampasan Aset. Beberapa kelompok mahasiswa juga memilih DPR sebagai lokasi aksi dengan isu berbeda, seperti pembubaran DPR, penolakan komersialisasi pendidikan, hingga kritik terhadap tunjangan anggota legislatif.

Di Monas, Panitia Temu Rakyat untuk Keadilan Iklim dan Dewan Pengurus Nasional Tani Merdeka Indonesia akan menggelar long march sejak pagi. Isu yang mereka bawa berfokus pada keadilan iklim dan kedaulatan pangan. Pada sore hari, Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan (JSKK) menggelar Aksi Kamisan untuk menagih penyelesaian kasus pelanggaran HAM berat.

Selain itu, kelompok masyarakat lain juga menyebar di Balaikota DKI, Kementerian ESDM, PT Kimia Farma, Pertamina, hingga kantor Pegadaian. Isu yang mereka angkat mencakup permasalahan rumah susun, izin tambang di Maluku Utara, hingga dugaan penyimpangan di sejumlah BUMN.

Polisi menyebut telah berkoordinasi dengan para koordinator lapangan. Massa yang hadir diperkirakan bervariasi, dari belasan hingga ribuan orang. Pengamanan akan disesuaikan dengan titik konsentrasi aksi.

Dengan banyaknya lokasi yang dipadati peserta, arus lalu lintas di Jakarta Pusat berpotensi tersendat. Ruas jalan di sekitar DPR/MPR, Monas, Medan Merdeka, dan Thamrin menjadi titik rawan. Situasi ini diperkirakan serupa dengan kepadatan lalu lintas yang sempat terjadi pada Senin, 25 Agustus 2025 lalu saat demonstrasi mahasiswa dan buruh menimbulkan antrean panjang kendaraan di Senayan dan Monas.

Polisi mengimbau masyarakat mengantisipasi perjalanan dan mempertimbangkan jalur alternatif untuk menghindari kepadatan di sekitar lokasi aksi. (*)

Penulis: Dievanul Fajri Dzahabiyah

Sumber tulisan:jakartamu.com